Wikileaks akhirnnya merilis dokumen dari Kedubes AS di Jakarta. Dokumen ini mengungkap bahwa para blogger di Indonesia dimanfaatkan untuk kepetingan AS. Hal ini terungkap dalam sebuah dokumen yang dikirm dari Kedubes AS Jakarta kepada pejabat Kementerian Luar Negeri AS bernama Jared Cohen pada 12 Februari 2010. Seperti yang dimuat oleh Guardian (19/1), dokumen itu mengungkap strategi AS untuk memanfaatkan social media di Indonesia demi kepentingan AS.
Strategi tersebut dinamakan Public Diplomacy 2.0. Strategii ini berupa pemanfaatan internet semaksimal mungkin untuk menyebarkan pengaruh AS dan mengamankan kepentingan AS di negara tujuan.
Laporan di dalam dokumen tersebut menyebutkan bahwa Kedubes AS Jakarta telah berhasil menjalankan Public Diplomacy 2.0 tersebut. Isinya antara lain:
"Melibatkan para blogger lokal untuk mempromosikan pesan-pesan dan informasi AS. Kami memposisikan diri secara unik dan menggunakan alat-alat tersebut untuk meperkuat tema dan topik kunci yang mendukung rencana kunjungan Presiden Obama (ke Indonesia-author)"
Tidak hanya blogger, social media lain pun tidak luput untuk dimanfaatkan, seperti: Twitter, Facebook, dan Youtube. Dana yang digunakan pun tidak tanggung-tanggung, 100.000 dollar AS atau Rp. 900.000.000.
Sebagai tanggapan, blogger senior Indonesia, Enda Nasution, mengakui bahwa Kedubes AS mensponsori Pesta Blogger sejak 2008. Menurutnya, hal itu tidak menjadi masalah selama tidak menyetir blogger.
"Buat kami dari kemarin, dari teman-teman blogger, selama tidak bertentangan dengan teman-teman blogger, kepentingannya sejalan dan tidak ada usaha untuk menyetir, mengendalikan, meredam, ya tidak masalah."
Selain Kedubes AS, masih menurut Enda, beberapa pihak juga menjadi sponsor Pesta Blogger. Dia menyebutkan salah satu produsen hardware komputer.
Pihak Kedubes AS menolak berkomentar mengenai keotentikan dokumen tersebut. Phillip Roskamp, wakil atase pers Kedubes AS Jakarta menekankan bahwa AS tidak punya niat tersembunyi.
main source and credit to Solopos