Wacana ini muncul setelah rating social media seperti Facebook dan Twitter terdongkrak hingga ratusan persen di tahun 2010. Sedangkan media ekspresi online lainnya yaitu blog dikatakan terancam oleh keberadaan social media berjenis networking ini.
Bisakah dibayangkan anda membaca update informasi online apapun hanya melalui social media seperti Facebook dan Twitter? Tentu saja akan menjadi hal yang konyol apabila ada pernyataan demikian. Segala bentuk update informasi dan kebutuhan yang spesifik tidak bisa kita dapatkan melalui jaringan social media.Wacana ini santer setelah Verne G. Kopytoff, dari New York Times membuat statemen yang bernada sinis,
"Blog dulunya outlet pilihan bagi orang yang ingin mengekspresikan diri mereka secara online. Tetapi dengan munculnya situs seperti Facebook dan Twitter, blog kehilangan daya tariknya bagi banyak orang - khususnya generasi muda." Tulis Kopytoff.
Melihat statemen itu, sepertinya kita dapat menduga bahwa ada banyak hal yang tidak diucapkan secara realistis. Jika memang banyak yang mengalihkan media ekspresi blogging ke social media, mengapa justru pada medio 2010 jumlah blogger di dunia ini bertambah hingga berkali-kali lipat?
Pihak WordPress telah membuktikan beberapa hal tentang perkembangan dunia blog, baik dari jumlah subscriber, jumlah pageview, maupun antusiasme masyarakat untuk blogging. Pendiri dan pengembang WordPress, Matt Mullenweg menanggapi statemen tersebut dengan hasil statistiknya:
"Statistik menunjukkan bahwa semua layanan blogging tumbuh pesat - bahkan unique visitor Blogger.com naik sekitar 9 persen menjadi 323 juta, yang berarti, pada tahun lalu saja telah meningkat hingga 6 kali lipat! (Pada waktu yang bersamaan, menurut Quantcast, unique visitor WordPress.com meningkat hingga 80.juta unique visitor)."
Kenyataannya pula, pada tahun 2010 telah terdaftar sekitar 6 juta akun baru di Wordpress.
Memang, wacana ini tetap akan menimbulkan sikap kritis bagi dunia blog karena social media saat ini juga mulai lazim disebut sebagai "microblogging", dimana para pemilik akun mulai share berbagai hal yang hampir sama dengan blog. Namun bukan berarti hal ini sama persis mengingat ada perbedaan esensial yang sangat jelas. Blogging adalah suatu aktivitas yang sangat berbeda dengan social media, dimana blog memberikan "kuasa penuh" bagi pemiliknya untuk mengatur dan mengutak-atik sedemikian rupa apa yang akan ditulis dan termasuk tampilan blog itu sendiri (design).
Alih-alih, social media justru menjadi sarana pendukung bagi dunia blog untuk mendongkrak kebutuhan popularitas serta arus traffic pengunjung. Hal ini tentu tak dapat disanggah lagi. Keduanya berjalan berdampingan dan saling mendukung. Sama-sama memberikan amunisi bagi pemilik blog serta pengunjung blog. Blog adalah ladang konten dan artikel. Sedangkan social media adalah sarana komunikasi pemilik dan pembaca blog yang dapat membantu memberi bentuk interaksi dan komunikasi yang lebih memungkinkan.
Jelas, secara konseptual keduanya memiliki fungsi serta peranan yang berbeda dan tak bisa saling menggantikan.
Sebagai pengalaman pribadi, social media seperti Facebook dan Twitter merupakan sarana publikasi yang cukup efektif, bahkan lebih efektif dari situs-situs direktori. Tercatat 15-20% pengunjung datang dari social media itu. Persentse sebesar itu tentu saja tidak bisa diremehkan. Apalagi saat ini banyak fitur publikasi konten/artikel secara otomatis ke kedua social media tersebut..
Intinya, tidaklah terbukti bahwa minat dan keinginan untuk berekspresi melalui blog berkurang. Justru sebaliknya, stastistik telah jelas memberikan signal positif bagi perkembangan blogosphere. Memang diakui media ekspresi praktis seperti Facebook dan Twitter telah memikat banyak user dengan perkembangannya yang pesat dua tahun terakhir ini. Namun, khususnya dari sisi saya pribadi, tidak ada pengaruh berarti yang membuat saya surut dalam melakukan aktivitas blogging.
Dan, bukankah sejak dulu blog itu sendiri sebenarnya adalah social media?
Bagaimana dengan anda, apakah aktivitas blogging anda berkurang karena lebih terfokus pada Facebook dan Twitter? Let me know. ^_^
source:
NYtimes.com
WordPress.com
Blogger.com