Jumat, 25 Februari 2011

Makan

Berbeda.... katanya. tapi menurutku sama. 'Makan', punya makna berjuta, walopun toh akhirnya kembali ke mulut dan perut juga. apabila kita tambahkan kata 'enak' di belakangnya dan menjadikannya frase 'makan enak', toh akhirnya sama saja ujung2nya. meskipun rasanya lebih enak dan lebih puas memakannya, toh ujung2nya tetap saja. yang membedakan cuma," aku makan untuk mendapatkan 'keenakan'," dan "aku makan untuk membuat diriku 'hidup' ". bagiku, semua makanan itu enak karena membuat diriku hidup. kalo ujungnya untuk kenyang dan hidup, makan ayam dan makan tahu itu sama saja. yang membedakan hanya di mulut. dan mulut itu merupakan sumber, sumber kebaikan dan juga kejahatan. selain itu mulut juga sumber nafsu dan angkara. dan apa yang disebut 'puas' itu....relatif, coy! puas di mulut, di perut, atau di hidup? makan enak bisa bikin puas di mulut, tapi belum tentu puas di perut, karena ternyata bisa-bisa memancing muncratnya asam lambung berlebihan sampai lambung luka, lecet, atau bahkan jebol, dan pastinya puas di hidup lebih tak teraih lagi. kalo hanya untuk menuruti mulut namun menghancurkan hidup, buat apa makan enak? toh seperti yang sudah-sudah, akhirnya akan menjadi limbah yang kurang lebih bentuknya, baunya, dan kualitasnya sama saja.

menyederhanakan dan mengharfiahkan makna kata 'makan' sepertinya amatlah penting, agar tidak ada penyalahgunaan kata itu.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Modern Warfare 3